Sabtu, 30 Oktober 2010

Citizen Journalism dan Partisipatory Journalism

Citizen Journalism adalah kegiatan partisipasi aktif yang dilakukan oleh masyarakat dalam kegiatan pengumpulan, pelaporan, analisis serta penyampaian informasi dan berita. Tipe jurnalisme seperti ini akan menjadi paradigma dan tren baru tentang bagaimana pembaca atau pemirsa membentuk informasi dan berita di masa mendatang.

Mark Glaser, seorang jurnalis lepas yang sering menulis tentang isu-isu media baru, di tahun 2006 mengatakan :
Ide di balik jurnalisme warga adalah bahwa orang tanpa pelatihan jurnalisme profesional dapat menggunakan alat-alat teknologi modern dan distribusi global dari internet untuk membuat, memperbanyak atau memeriksa fakta yang mereka dapatkan sendiri atau bekerjasama dengan orang lain. Sebagai contoh, Anda mungkin menulis tentang pertemuan dewan kota di blog atau di sebuah forum online. Atau Anda bisa mengecek artikel surat kabar dari media mainstream dan menunjukkan kesalahan faktual atau bias di blog Anda. Atau Anda mungkin meng-upload foto digital dari peristiwa layak diberitakan yang terjadi di kota Anda dan memposting secara online. Atau Anda mungkin merekam video acara serupa dan memposting di situs seperti YouTube. 

Perkembangannya di Indonesia dipicu ketika pada tahun 2004 terjadi tragedi Tsunami di Aceh yang diliput sendiri oleh  korban tsunami. Terbukti berita langsung dari korban dapat mengalahkan berita yang dibuat oleh jurnalis profesional.

Namun, jauh sebelum itu sebenarnya jurnalisme jenis ini telah berkembang di Indonesia. Hanya saja, hasil rekaman Tsunami yang direkam pada peristiwa Tsunami Aceh tersebut kembali mempopulerkan Citizen Journalism.

Peran Citizen Journalist dewasa ini sangat penting dikarenakan masyarakat membutuhkan data yang cepat ter-update dari seluruh tempat di dunia, sementara jumlah journalist resmi dai mass media masih terbatas. banyak kejadian di Indonesia contohnya, diketahui oleh masyarakat melalui Citizen Journalism ini. Contoh baru-baru ini adalah rekaman video amatir pada bencana banjir bandang Wasior. Dimana pada waktu itu seorang warga berhasil merekam rumah yang hanyut terbawa arus banjir. 

Apa itu Jurnalisme Partisipatoris?
J.D. Lasica mengklasifikasikan media jurnalisme warga ke dalam jenis berikut:
  1. Partisipasi Audiens (seperti komentar pengguna yang melekat pada berita, blog pribadi, foto atau rekaman video yang diambil dari kamera ponsel pribadi, atau berita lokal yang ditulis oleh warga masyarakat)
  2. Situs-situs web berita dan informasi Independen (Consumer Reports, the Drudge Report)
  3. Situs yang dipenuhi berita partisipatif (NowPublic, OhmyNews, DigitalJournal.com, GroundReport)
  4. Situs media Kolaboratif dan sumbangan (Slashdot, Kuro5hin, Newsvine)
  5. Media kecil lainnya  (Mailing list, newsletter email)
  6. Situs penyiaran personal (situs video broadcast seperti swaragama fm, prambors dll).

Baik Citizen Journalism maupun partisipatory Journalism memiliki kekurangan sebagai berikut:
  1. Kurang akurat. Hal ini dikarenakan kurangnya pengalaman dan peralatan dalam melakukan kegiatan jurnalistik, sehingga terkadang informasi yang didapat dan disajikan menjadi bias
  2. Kurang valid. hal ini dikarenakan pelaku citisen journalism maupun partisipatory journalism biasa tidak melakukan verifikasi terhadap data/informasi yang didapatkan sebelum dijadikan produk jurnalistik.
Namun, kekurangan ini tertutupi oleh kelebihan yang sangat mendasar, diantaranya yaitu :
  1. Tenaga jurnalistik tersebar luas dalam jumlah yang tidak terbatas, karena semua orang dapat menjadi citizen journalist
  2. Kecepatan waktu penyampaian produk jurnalist yang jauh lebih tinggi dibandingkan jika harus dikerjakan oleh Jurnalist profesional.

Sekarang, setiap warga/orang dapat menjadi jurnalist. Terlepas dari apakah produk yang dihasilkan layak dikonsumsi publik atau tidak. Banyak moment, peristiwa, disekitar anda dapat anda sajikan untuk diinformasikan kepada orang lain, sehingga orang lain yang tidak mengetahui menjadi mengetahui. Banyak peristiwa yang tidak tersentuh oleh jurnalist profesional menjadi dapat dinikmati oleh masyarakat luas berkat adanya citizen journalism ini. 

Nah, kapan giliran anda menjadi Citizen Journalist??? 

Selasa, 26 Oktober 2010

Candy condom......Ada-ada saja yang dibuat perusahaan kondom ^_^

permen kondom yang lagi tren 
JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi Anda yang penasaran akan rasa kondom ketika dikunyah, saat ini sudah ada kondom yang bisa dimakan. Kondom ini aman untuk dikunyah, bahkan dimakan.

Seperti dikutip dari situs The body, kondom yang dikenal dengan nama edible condom ini terbuat dari bahan yang sama seperti permen kunyah. Dengan berbagai rasa seperti stroberi dan pisang, kondom ini diciptakan memang untuk dimakan. Tak heran jika sebutan lain bagi kondom ini adalah candy condom.

Cara makannya pun tergantung dari kreativitas Anda. Bisa langsung dimakan begitu saja, digigit perlahan sewaktu seks oral, ataupun ditelan bersama sperma setelah sesi bercinta usai.

gawat juga nih anak ya...hihihihi
Tujuan kondom ini diciptakan memang unttuk memberikan sensasi berbeda bagi pasangan yang suka bereksplorasi dalam hal seks.

Sesuai dengan namanya, kelebihan utama yang ditonjolkan oleh kondom-kondom dalam kategori ini adalah novelty atau pengalaman baru yang menyenangkan. Bagi yang gemar bereksperimen saat bercinta, setiap hal baru adalah hal yang menyenangkan dan bisa menghadirkan sensasi tersendiri.

Karena bertujuan untuk menghadirkan sensasi ketika bercinta, fungsi kontrasepsi kondom ini tidaklah maksimal. Jadi Anda jangan berharap banyak soal fungsi kontrasepsi dan pencegahan penyakit seksual dari kondom ini. Dalam kemasannya pun tercantum peringatan yang berbunyi "For Novelty Use Only".

Kondom ini termasuk dalam kategori kondom modifikasi seperti kondom getar, kondom musik, dan kondom glow in the dark. (mic)

Minggu, 24 Oktober 2010

Yukkk......KE GUNUNG BROMO.....!!!

Lautan Pasir Gunung Bromo
Oleh : Amril Taufik Gobel

Keberadaan Gunung Bromo dengan lautan pasirnya yang fenomenal sudah cukup lama dikenal sebagai salah satu tujuan wisata terkemuka di Indonesia. Gunung Bromo merupakan salah satu gunung pada Pegunungan Tengger.
Photo credits - Rhamadian Qadafi/Portaltiga
Dengan ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut, panorama elok terpancar saat memandang pesona alam yang tidak akan pernah ada habisnya. Gunung Bromo berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti Brahma atau seorang dewa yang utama dan terletak dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang.

Daya tarik Gunung Bromo yang istimewa adalah kawah di tengah dengan lautan pasirnya yang membentang luas di sekeliling kawah Bromo, mengepulkan asap putih. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.

Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo. Ketinggian yang relatif “rendah” untuk ukuran gunung membuat perjalanan menuju Gunung Bromo relatif mudah.
Photo credits - Rhamadian Qadafi/Portaltiga
Dari puncak gunung berapi yang masih aktif ini, Anda bisa menikmati hamparan lautan pasir luas, dan menyaksikan kemegahan gunung Semeru yang menjulang menggapai langit. Anda juga bisa menatap indahnya matahari beranjak keluar dari peraduannya atau sebaliknya menikmati temaram senja dari punggung bukit Bromo.

Untuk melihatnya, Anda harus menaiki Gunung Pananjakan yang merupakan gunung tertinggi di kawasan ini. Medan yang harus dilalui untuk menuju Gunung Pananjakan cukup berat. Untuk menuju kaki Gunung Pananjakan, Anda harus melalui daerah yang menyerupai gurun yang dapat membuat Anda tersesat. Saat harus menaiki Gunung Pananjakan, jalan yang sempit dan banyak tikungan tajam, tentu membutuhkan ketrampilan menyetir yang tinggi.

Untuk itu, banyak pengunjung yang memilih menyewa mobil hardtop (sejenis mobil jeep) yang dikemudikan oleh masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar berasal dari suku Tengger yang ramah dengan para pengunjung. Sampai di atas, ada banyak toko yang menyediakan kopi atau teh hangat dan api unggun untuk menghangatkan tubuh sambil menunggu waktu tebitnya matahari. Ada pula toko yang menyewakan pakaian hangat.
Photo credits - Rhamadian Qadafi/Portaltiga
Menyaksikan terbitnya matahari memang merupakan peristiwa yang menarik. Buktinya, para pengunjung rela menunggu sejak pukul 5 pagi menghadap sebelah timur agar tidak kehilangan momen ini. Anda pun tidak selalu bisa melihat peristiwa ini, karena bila langit berawan, kemunculan matahari ini tidak terlihat secara jelas.

Namun, saat langit cerah, Anda dapat melihat bulatan matahari yang pertama-tama hanya sekecil pentul korek api, perlahan-lahan membesar dan akhirnya membentuk bulatan utuh dan memberi penerangan sehingga kita dapat melihat pemandangan gunung-gunung yang ada di kawasan ini. Antara lain, Gunung Bromo, Gunung Batok, atau Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa.

Sejarah terbentuknya Gunung Bromo dan gunung-gunung yang ada di sekitarnya berawal dari keberadaan Gunung Tengger (4.000 mdpl) yang merupakan gunung terbesar dan tertinggi saat itu.

Kemudian terjadi letusan dahsyat yang menciptakan kaldera dengan ukuran diameter lebih dari 8 kilometer. Material vulkanik letusan gunung sekarang berubah menjadi lautan pasir, konon material tersebut pernah tertutup oleh air. Aktivitas vulkanik dengan munculnya lorong magma mengakibatkan terbentuknya gunung-gunung baru seperti Gunung Bromo, Gunung Widodaren, Gunung Batok, Gunung Watangan, Gunung Kursi dan Gunung Semeru.
Photo credits - Rhamadian Qadafi/Portaltiga
Bromo memang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan panorama gunung lainnya. Di sekitar Bromo hingga puncak tidak ditemui tanaman hijau selain semak belukar. Gunung Bromo yang masih terdapat dalam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru juga merupakan satu-satunya kawasan konservasi di Indonesia yang memiliki keunikan berupa lautan pasir seluas 5.250 hektare.

Untuk mencapai kaki Gunung Bromo, Anda tidak dapat menggunakan kendaraan. Sebaliknya, Anda harus menyewa kuda dengan harga Rp 70 ribu atau bila Anda merasa kuat, Anda dapat memilih berjalan kaki. Tapi, patut diperhatikan bahwa berjalan kaki bukanlah hal yang mudah, karena sinar matahari yang terik, jarak yang jauh, debu yang beterbangan dapat membuat perjalanan semakin berat.

Dari kaki gunung fenomenal itu, Anda harus menaiki anak tangga yang jumlahnya mencapai 250 anak tangga untuk dapat melihat kawah Gunung Bromo. Sesampainya di puncak Bromo , Anda dapat melihat kawah Gunung Bromo yang mengeluarkan asap.

Anda juga dapat melayangkan pandangan ke bawah, dan terlihatlah lautan pasir dengan pura di tengah-tengahnya. Setelah berlama-lama di puncak, apabila pelancong sudah merasa kelaparan, di bagian bawah Bromo terdapat warung-warung yang menjajakan gudeg, mie instan, air mineral dan jajanan murah. .

Selain menyaksikan keindahan panorama yang ditawarkan oleh Bromo-Semeru, apabila Anda datang di waktu yang tepat, maka Anda dapat menyaksikan Upacara Kesodo, yang diadakan oleh masyarakat Tengger. Upacara ini biasanya dimulai pada saat tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kesodo [ke-sepuluh] menurut penanggalan Jawa.
Photo credits - Rhamadian Qadafi/Portaltiga
Upacara Kesodo merupakan upacara untuk memohon panen yang berlimpah atau meminta tolak bala dan kesembuhan atas berbagai penyakit, yaitu dengan cara mempersembahkan sesaji dan melemparkannya ke kawah Gunung Bromo. Saat prosesi berlangsung, masyarakat Tengger lainnya beramai-ramai menuruni tebing kawah dan sesaji yang dilemparkan ke dalam kawah, sebagai perlambang berkah dari Yang Maha Kuasa.

Ada beberapa tips yang perlu Anda perhatikan saat ke kawasan Gunung Bromo antara lain, Berkunjunglah pada musim kemarau, jangan musim penghujan, sehingga anda akan mendapatkan momen pemandangan yang sempurna. Siapkan pakaian pelindung dingin, seperti kerpus, slayer, syal, sarung tangan, jaket, dan jangan lupa sepatu karena cuaca disini cukup dingin. Bawalah juga kacamata untuk pelindung dari debu pasir selama di Segoro Wedi. Jangan berada di kawah Bromo di atas pukul 9 pagi untuk menghindari risiko keracunan.

Ada empat pintu gerbang utama untuk memasuki kawasan taman nasional Bromo Semeru ini yaitu: Desa Cemorolawang jika melalui jalur Probolinggo, Desa Wonokitri dengan jalur Pasuruan, Desa Ngadas dari jalur Malang dan Desa Burno adalah jalur Lumajang.

Adapun rute yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut:
- Pasuruan-Warung Dowo-Tosari-Wonokitri-Gunung Bromo menggunakan mobil dengan jarak 71 km,
- Malang-Tumpang-Gubuk Klakah-Jemplang-Gunung Bromo menggunakan mobil dengan jarak 53 km
- Malang-Purwodadi-Nongkojajar-Tosari-Wonokitri-Penanjakan sekitar 83 km

Selamat menikmati keindahan eksotis Gunung Bromo!

CUKIL

Cukil, menurut versi saya adalah suatu seni mengukir papan dengan alat-alat cukil. Sejarah cukil
di mulai sejak berabad-abad yang lalu. konon, seni ini berasal dari negeri China. Teknik cukil kayu ini di China telah digunakan untuk mencetak gambar dan tulisan sejak abad ke-5. Sedangkan di Eropa teknik ini dikembangkan sekitar tahun 1400an hingga teknik serupa dimassalkan oleh Gutenberg.
Di Jepang cukil kayu yang dikenal sebagai Ukiyo-e, pernah mengalami masa keemasan di masa periode Edo (1600-1868 Masehi). Cetakan-cetakan tersebut berupa fiksi yang banyak bersubyekkan dunia Geisha serta prostitusi yang marak di jaman feodal Jepang saat itu.
Dengan adanya Restorasi Meiji, sebagai respon dari tekanan Komodor Perry bersama Delegasi Amerika dalam Perjanjian Tanagawa pada tahun 1854 untuk membuka pasar serta peradabannya. Setelahnya, para interprenur barat telah memboyong tradisi seni Jepang ke dunia barat terutama ke Paris. Setelah kedatangan mereka, produk-produk seni budaya termasuk tradisi cukil kayu membanjiri dunia barat terutama Paris yang menjadi pusat kesenian saat itu. para pelukis beraliran Impresionist maupun post-Impresionis beramai-ramai menggunakan semangat, teknik ataupun efek teknik Ukiyo-e dalam berkarya. Di Eropa banyak pula pekarya yang menggunakan media ini untuk berkarya serta mengekspresikan pandangan sosial politiknya. Sebut saja Kathe Kolwitz yang begitu menyentuhnya dalam menggambarkan pergolakan politik di masa dan tempatnya berpijak.
Sedangkan di Indonesia cukil kayu menjamur sebagai alat untuk memotret realita. Penggunaan media cukil kayu pernah mencapai masa keemasannya ketika media ini diusung oleh Lembaga Budaya Kerakyatan Taring Padi yang berbasiskan mahasiswa-mahasiswa ISI (Institut Seni Indonesia)
Seni cukil kayu disebut juga xilografi (Xilography). Istilah ini memang jarang digunakan dalam bahasa indonesia. Kita lebih mengenal istilah cukil kayu dibandingkan istilah tersebut. Seni cukil kayu dapat digunakan untuk membuat kaos sablon. terutama dalam pembuatan master gambar (master picture). Cara penyablonan cukup sederhana. yaitu:
  • Setelah anda berhasil membuat master, maka master itu akan di cat dengan cat sablon menggunakan roll karet. 
  • Setelah rata, papan master di tempelkan ke baju kaos yang akan di sablon.
  • Agar, cat terserap dengan rata, anda perlu menekan papan ari atas. biasanya dilakukan dengan menginjak-injak papan tersebut sampai rata
  • Setelah itu, kaos dapat di jemur/ dianginkan
Cara yang mudah ini membuat seni cukil terus bertahan ditengah dunia sablon modern yang terus menggempur pasar. Selain kemudahan cara pembuatannya, yang membuat kaos cukil menjadi menarik adalah nilai seninya yang lebih tinggi dibandingkan kaos biasa.


Berikut ini foto-foto kami saat baru belajar cukil, hasilnya adalah beberapa kaos cukil 


Jumat, 22 Oktober 2010

KNIGHT'S T-SHIT

gambar 1. Master cukil karya Rhafa Ebick Everts




gambar 2. KNIGHT"S (KSATRIA), karya Orang Indonesia

Underwear untuk cowok ini dapat kamu miliki hanya dengan IDR 30.000. Pemesanan kirim aja sms ke : 085747559907 (Oi)