Selasa, 09 November 2010

Memandang Penderitaan dan Kebahagiaan Sahabat

Ada pesan kehidupan dari film 3 Idiots. katanya Farhan, "ketika kamu melihat temanmu menderita, maka kamu akan bersedih. Tetapi saat temanmu lebih dari kamu, kamu akan lebih bersedih" ....dalam film 3 Idiots, hal ini terjadi ketika hasil ujian diumumkan. Raju dan Farhan berada di peringkat 1 dan 2 dari bawah. (mereka nilainya paling rendah) dan ternyata Rancho tidak ada di deretan mereka. Raju dan Farhan mengira Rancho tidak lulus. Mereka sama-sama datang terlambat ketika ujian berlangsung. Raju dan Farhan sudah sangat bersedih karena perkiraan itu, Farhan mencari-cari nama Rancho di deretan nama-nama peserta ujian, tetapi tidak ketemu. Lalu Farhan menghampiri Raju yang duduk termenung.

"Mengapa Catur marah-marah terus dari tadi?" Farhan bertanya pada Raju, karena dia berpapasan dengan Catur (mahasiswa textbook) yang sedang mengumpat sana sini pada teman perempuannya
"Dia mendapat peringkat kedua?" jawab Raju singkat saja. Farhan bingung,
"Lalu siapa peringkat pertama?" Farhan mendesak karena penasaran.
"Rancho" Jawar Raju lemah tercenung. Akhitnya Farhan diam, dan ikut termenung. Kesedihan mereka bertambah, sebab ternyata Rancho lebih baik dari mereka.

Memang kesedihan yang dirasakan ketika teman kita mendapatkan sesuatu yang lebih dari kita bukanlah suatu bentuk iri atau dengki. Tetapi menjadi lebih menusuk karena disaat yang sama kita mulai memvonis diri kita tidak mampu berbuat hal yang sama. Kesedihan semacam ini lebih menyakitkan daripada kita melihat penderitaan orang lain. Disaat itu, kita sedang meratapi nasib sendiri, sementara ketika kita melihat kesedihan orang lain, berarti kita meratapi nasib yang diterima orang lain.

Dengan kata lain, ketika kita menghakimi diri kita sendiri, maka efek yang diterima menjadi berlipat-ganda.

  1. Pertama kita bersedih karena tidak mampu
  2. kedua kita bersedih karena saat itu diri kita sedang menghakimi.


Konflik batin yang terjadi semacam ini dapat menimbulkan efek bola salju positif dan negatif. Semakin lama, kita akan semakin kagum dengan teman yang bisa berbuat lebih dari kita itu. Disisi lain, semakin lama kita juga akan semakin merasa rendah, pesimis, dan tidak percaya diri. Lebih parah lagi jika hal ini menimbulkan ketergantungan kita kepada teman yang lebih mampu tersebut. Efek positifnya, Kesedihan semacam ini dapat menimbulkan motivasi untuk dapat melebihi teman yang bersangkutan.

Hal ini baru saja saya alami. Dikampus saya punya 2 teman. Saya lihat, semakin lama mereka semakin meningkat kualitasnya. Disisi lain saya juga merasa kualitas saya semakin menurun. Kadang saya salut pada mereka, kadang timbul pikiran untuk menghindar. Kadang muncul motivasi untuk lebih giat agar melebihi kualitas mereka. Kadang timbul perasaan malu (baca: minder :pen) untuk berada didekat mereka. Saya berpikir sebaiknya saya menjauh dan meningkatkan kualitas ditempat lain agar suatu ketika jika bertemu, perbedaan kualitas itu dapat dibedakan/dibandingkan. Disisi lain saya ingin tetap berada diantara mereka, karena merekalah teman yang terdekat.

Tak bisa dipungkiri, hal ini akan dirasakan setiap orang yang memiliki teman dekat. Kita menyadari atau tidak, jika tidak dipandang secara sehat, hal tersebut akan menggerogoti mental kita. Maka saya sarankan, pandanglah kesedihan ataupun kebahagiaan teman kita sebagai sesuatu yang positif. Barangkali akan menimbulkan efek yang positif juga bagi kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar