Selasa, 09 November 2010

Satu Master < = > satu perjuangan < = > satu cita-cita

Dalam membuat kaos cukil, biasanya ada pesan moral yang disematkan disitu. dapat berupa kata-kata, gambar, simbol dan lain-lain. Dibalik kata-kata, gambar itu ada perjuangan. Kebanyakan adalah kritik sosial terhadap masyarakat maupun pemerintah.

Kata-kata didalam kaos cukil, syarat akan nilai yang disebutkan diatas, dengan harapan ketika kita memakai kaos cukil tersebut, orang lain akan melihat dan memaknai pesan moral, perjuangan, dan kritik sosial yang ingin disampaikan oleh pembuatnya. Ini adalah salah satu media propoganda visual.
Satu master dapat di reproduksi menjadi puluhan bahkan ratusan kaos. master ini sendiri bagi pembuatnya memiliki arti sendiri selain sebagai media propoganda. Nilai sebuah hasil karya seni inilah yang membuat bangga dan menimbulkan kepuasan bagi pembuatnya.

Kita hidup di zaman yang tidak serba nyaman. Ada kesenjangan sosial, ada kemiskinan, ada ketimpangan ekonomi, ada kezaliman, ada kebohongan, ada tindak kriminal. dll. Semua itu harus tersampaikan kepada masyarakat agar mereka mengetahui dan tidak tidur nyenyak saja dininabobokan oleh keadaan. Melalui kaos cukil, kita berusaha menyampaikan ketidakbenaran-ketidakbenaran itu kepada masyarakat. Kita membebaskan masyarakat/orang yang melihatnya secara visual untuk menginterpretasikan makna dari gambar, tulisan, atau simbol tersebut.

tujuan dari propoganda ini adalah untuk menumbuhkan kesadaran kada kepekaan sosial. Ini sangat penting, karena hanya dengan kesadaran penuh lah, maka kepedulian terhadap sekitar kita akan tumbuh. Kesadaran tentang apa? Kesadaran bahwa ada hal-hal yang perlu dibenahi disekitar kita. Bahwa yang dilihat oleh banyak orang sebagai kemapanan belum tentu memberi kesejahteraan bagi semua orang disekitarnya.

Nah, bergerak dari dasar yang tulus inilah, kita pilih kaos cukil sebagai salah satu media propoganda bergerak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar